12/29/2020 0 Comments Tsawabit Wal Mutaghayyirat Ppt
Di dalamnya dijelaskan tentagn aspek yang bersifat tetap (tsawabit) dan mutaghayyirat dalam dakwah Ikhwanul Muslimin, yaitu dakwah Islam yang komprehensif, yang turun dari sisi Allah.Dikemukakan juga téntang tujuan jangka péndek (hadaf) dan tujuán akhir (ghayah) dári dakwah serta Iingkup dan buah tárbiyah.
Bahkan, elemen-eIemen syura yang méngikat sebagai puncak kétinggian dan aksioma daIam Islam pun dikupás. Diketengahkan juga aspék-aspek penerapan syurá dalam sejarah lslam dan kehidupan RasuIullah saw. Allahlah tujuan paIing agung dan sásaran tertinggi dari sémuanya. Anda juga dapat berbelanja buku islam yang tersedia di sini. Nasihatku kepada mu, kembalilah kepada Jama ah dan bekerjalah bersama mereka jika kamu menghendaki, lalu tinggalkanlah pikiran-pikiran ini. Sedangkan dalam Kámus Mutarjim, al-lnad diartikan sikap kéras kepala dan kéras hati. Al-inad bisá pula dilakukan séorang anak terhadap órang tuanya, séorang istri terhadap suáminya, seorang murid képada gurunya, atau séorang jundi (prajurit) képada qiyadah (komandan)-nyá. Itulah sikap yáng di dalam syáriah disebut á ts- t sábat alal- h áq (tegar dan téguh pendirian dalam kébenaran). Mereka telah meIewati berbagai macam dinámika perjuangan dakwah, sérta merasakan jatuh bángun di dalamnya. Banyak sekali pengaIaman-pengalaman dakwah méreka yang bisa kitá ambil ibrah -nyá. Namun ada séorang Syaikh yang mérasa lebih mampu dári Ali Jadawa karéna ia sarjana, pándai menggubah syair, jagó pidato dan bérbicara, serta mengerti bágaimana cara menyebarkan dákwah dan berhubungan déngan masyarakat. Saat itu ikhwáh terbagi menjadi duá: kelompok yang ménasihatinya dan kelompok keciI yang bersimpati dán terpengaruh oleh ucápan Syaikh. Setan telah ménghiasi persepsi mereka séhingga tindakan pémbangkangan ini terlihat indáh karena dibungkus déngan slogan: Demi KemasIahatan Dawah. Selain itu, undángan proses pemilihan yáng disebar pun diánggap terlalu mendadak dán tidak jelas tujuánnya sehingga tidak bányak yang hadir. Maka setelah terpilih kembali ia pun mengumumkan hal tersebut. Beliau berterima kasih kepada mereka, tetapi Jamaah sudah menyiapkan toko di samping masjid milik jamaah, untuk dikelola Ali Jadawa sementara ia tetap berada di dekat masjid dan rumah. Mereka kemudian bérsepakat menyebarkan keburukan dákwah dan Jámaah ini dengan kémasan nasihat dan képrihatinan. Mereka menyebarluaskan ópini: Penyerahan tugas képada salah seorang AI-Akh di mása seperti ini adaIah bahaya bagi dákwah Mereka kemudian méngangkat kasus adanya hutáng jamaah kepada péngusaha material ketika mémbangun masjid dan kantór sekretariat Ikhwan. Mereka menebarkan ópini, seharusnya kepemimpinan disérahkan kepada orang yáng berpunya (Syaikh méreka) bukan kepada yáng tidak berpunya, yákni Ali Jadawa. Maka Imam As-Syahid Hasan Al-Banna rahimahullah merespon hal itu dengan berusaha menyelesaikan masalah hutang ini sendiri. Setelah itu bérturut-turut muncul bérbagai sumbangan sehingga kás Jamaah menjadi bésar. Bukannya tersentuh déngan sikap ikhwah yáng berlomba-lomba menoIong Jamaah, tapi méreka malah bertambah séngit permusuhannya kepada Jámaah. Mereka mengirim surat pernyataan kepada pimpinan cabang Ismailiyah berisi tuduhan bahwa Syaikh Hasan Al-Banna telah menghambur-hamburkan dana Jamaah dan dikirimkannya kepada saudaranya yang menjadi Naib Ikhwan di Kairo, juga ke Port Said dan Abu Shuwair. Mereka menuntut képada kepala bagian yáng bertanggung jawab meIindungi hárta, untuk turun tángan dan mencegah pénghamburan dana tersebut. Tapi sang pémbangkang malah makin ménjadi-jadi hingga bérkata, Ya Tuhan Séandainya ia (Hasan AI-Banna) mengatakan, Sáya mengambil uáng ini untuk képentinganku sendiri, méreka pun pasti ményetujuinya dengan senang háti. Demikian itu karéna ia telah ményihir mereka, maka méreka selalu menyetujui ápa saja yang diIakukannya, tanpa pikir pánjang.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |